Hello... we're all just like the time travellers. Now is December, where christmas and new year always wait for us.
And some of us who always hate and sneer on them. Whatever. Those eves won't wait to them. They will always bring joy and happiness, spread the love and warmth to people. Whether they like or dislike it.
Di luar sana masih banyak orang yang ga paham dgn arti toleransi dan gimana caranya hidup di masyarakat heterogen. Pada lupa kalau negaranya ini berdasar Bhinneka Tunggal Ika. Meributkan hal yg sama dari tahun ke tahun entah sampai kapan. Ya semoga aja ga sampai tua. Kasihan banget kan ya umur manusia itu pendek saudara, masa iya sih ga cerdas2 juga mau ngeributin hal yg sama tanpa mau cari solusinya.
Ok. Stop chit-chat about this. What i mean is...mengucapkan selamat merayakan hati besar keagamaan utk teman yg berkeyakinan lain. Apapun itu.
Well, to be honest aku ngga pernah mengucapkan selamat atau mengikuti ritual religi dari agama lain. Aku mengikuti keyakinanku dan percaya akan kata ustadz ustadzah serta buku2 literatur lain yg udah kupelajari tentang hal itu.
Ya mungkin sebagian orang menganggap manusia semacam aku ini kolot dan udah kemakan fatwa nylenehnya MUI. But hey...back to basic. It's my right as a person who has chosen to believe in one religion.
I have my own thought. I use my brain well to think about it. Sometimes I myself feel uncomfortable with this dogmatic rules. I'm afraid that people will label me as intolerance, narrow-minded, taqlid buta, whatever. If you love your God, you won't question anything of His command or what He forbids you to do.
Menurutku toleransi bisa kok diwujudkan dengan hal lain. Berteman rukun saling menolong ngga usah membeda2kan dan juga kamu ngga mengganggu ketenangan mereka beribadah itu udah cukup.
Percuma aja sih ya kalo masalah ucapan selamat aja kita pada ribut, seakan yang paling taat aja sama Tuhan. Tapi giliran suruh ngeluarin zakat profesi 2,5% per bulan aja masih ngitung2 ulang pake kalkulator ato bahkan software penghitung zakat. Berharap kekayaan kita belum mencapai batas wajib zakat.
Percuma aja kita ribut masalah ngucapin selamat ginian, seolah kita yg agamanya paling bener, tapi giliran ada saudara sebangsa lagi kena bencana alam..eh situ diem aja berlagak budek sambil meluk dompet erat2. Gitu ya perilaku orang yg taat sama Tuhan? Muntah aja deh...
Toleransi itu banyak macemnya sih. Jangan karena situ udah ngucapin selamat hari raya keagamaan doank udah ngerasa ngejalanin toleransi sepenuhnya. Itu namanya pemikirannya masih level SD. *Anak SD aja pengertian toleransinya ngga gitu loh*
Masalah ngucapin atau nggak mah ya terserah. Tergantung kesadaran beragama dari masing2 individu. Ngga usah disalah2in atau bahkan dibesar2in. Yang mau ngucapin silakan dengan keyakinannya, yang ngga mau juga boleh2 aja kan? Toh kan ngga merugikan kehidupan beragama di negara kita juga.
Tapi kalo menurut aku sih, tolerance isn't merely about saying and wishing others on their religious eves only. It's about your attitude toward them in your daily life. Never act as if you are the most righteous people in the world. Arrogancy will only make the situation becomes worst and unconsciously, you're succeed to give a religion a bad name.
Life is full of choices.
Choose wisely.
Use your heart and mind well.
:)