Wednesday, December 21, 2011
Wednesday, December 14, 2011
Tuesday, December 6, 2011
Freedom Speaks
Karena isi kepalamu berbeda dari apa yang ku punya,
Karena kamu merasa idemu lebih pintar dari yang ku utarakan,
Bukan berarti kamu bebas menggurui dan mengarahkan pemikiran orang.
Perasaan nyaman yang kamu punyai itu adalah racun untuk kebebasan,
Semacam candu yang membuat kamu jadi hilang kemerdekaan,
Kemerdekaan untuk merasai hatimu sendiri.
Penjara untuk akal sehatmu yang kau kurung dengan rasa palsu.
Sehingga kamu merasa leluasa menghakimi orang2 yang berjuang untuk nasibnya sendiri.
Kamu boleh menjadi loyalis para kapitalis,
Kamu berhak menjadi antek busuk orang lalim,
Kamu boleh berusaha meraih mimpimu jadi borjuis necis,
Kamu diperkenankan memainkan peran abu-abu dalam garis amanmu,
Boleh juga memilih untuk menjadi pengecut yang bersembunyi dalam ketakutan,
Hanya pengecut yang berani berkoar dalam kesunyian,
Tanpa ada perjuangan, tanpa ada sakit dan pengorbanan.
Bebas tertawa, puas, senang dengan logika diri yang telah mati.
Tanpa indera pembeda benar dan salah.
Dan menjadikan kekhawatiran sebagai tameng pelindung untuk lemahnya sebuah pendirian.
Tapi kamu TIDAK AKAN pernah berkekuasaan atas pemikiran sesama.
Biarkan mereka mengungkapkan kebenaran lewat apapun,
Biarkan mereka memberontak dengan brilian.
Dengan demonstrasi frontal, atau cukup dengan goresan kritikal.
Kamu tidak berhak membatasi, atau ngrasani.
Mereka berani menanggung resiko perjuangannya sendiri,
Mereka lantang menyuarakan nyaringnya sebuah idealisme.
Mereka memilih jadi manusia dan bukannya zombie.
(puisi duka cita untuk kawan yang telah memilih sendiri jalannya untuk menjadi loyalis),
3-12-2011. 12.44