Friday, October 1, 2010

Sedikit Tentang Atheisme

Akhir-akhir ini agak gedek juga dengan realita yang melingkupi hidup aku. Kenyataan bahwa di dunia ini ada hal-hal yang aku kira cuma sekedar probabilitas, malah benar-benar nyata dan ada. Ngga usah jauh-jauh mencari kemana-mana, karena sebenarnya memang bener. Hidup adalah film terbaik. :)

Hmm, okay..apa yang ada di pikiran kalian waktu pertama kali denger kata "ATHEIST"? Jujur deh, pasti udah ter-direct ke sesuatu yang condong negatif daripada positif. Aku juga ngga mau munafik. Sampai sekarang, aku masih berpendapat kalau menjadi seorang atheist itu SALAH.

Kenapa salah? Kenapa aku bisa berpikir itu salah? Kenapa aku kelihatan begitu mudah menjustifikasi dengan langsung menyalahkan keyakinan (yaaaah, anyway that is still considered as "keyakinan", though it isn't believing in anything spiritual, right?) itu?


Aku ngga ngasal, dan asal ngetik. Seperti yang udah diketahui secara kasar-kasaran, ATHEIST = TIDAK PERCAYA akan adanya TUHAN. Berdasarkan pemikiran kalau Tuhan itu ngga bisa dilihat, ngga bisa disentuh, ngga bisa dikategorikan sebagai benda material, dan ngga jelas kontribusinya buat kehidupan karena Dia tidak berwujud.


Anehnya, mereka percaya dan mengagungkan banget yang namanya AKAL. Padahal, kakek-kakek rabun pun tahu kalau akal juga ngga berbentuk, ngga bisa dilihat, ngga bisa disentuh dan TIDAK BERWUJUD. Jadi, apakah mereka bisa menerima kalau seandainya ada yang ngatain kalau mereka itu ngga berakal hanya karena akal mereka ngga ada bentuknya? That's so weird.




Keyakinan mereka bahwa Tuhan itu ngga ada diikuti dengan ke-pede-an tingkat tinggi kalau semua perbuatan mereka di dunia ini bakal "lewat" gitu aja tanpa ada follow-up sama sekali. They never believe in after life. Mereka bahkan menganggap kalau Tuhan itu hanya ciptaan manusia-manusia yang putus asa dan berharap jika keinginan mereka akan terwujud dengan bantuan makhluk Super yang mereka khayalkan, which refers to >>> TUHAN. 


Mereka beranggapan kalau besok mereka mati, ya udah MATI aja. Sama seperti tumbuhan dan hewan yang kalau udah mati, bakal membusuk dan terserap ke tanah jadi humus. THAT'S IT. (wow! there's no difference among plants, animals and humankind!!! great, so if any vehicles hit any persons on the road, just leave 'em! they will rotten out like any mice that dead on the road.)






Mereka menuduh para manusia yang beragama, sebenernya ngga ngerti-ngerti amat soal agama, dan cuma ngikutin keyakinan orangtua aja. Kadang-kadang malah ngga ngerti apapun soal agama yang dianut..which means that we are the idiots whom just follow things that we actually never understand. Wow, I never imagine that they think we are that pathetic in their eyes.

Anyway, aku tetap menghargai (dan kurang menghormati) mereka. Bagaimanapun Tuhanku masih sayang pada mereka, mereka masih dikasih nyawa, udara, air, bumi dan langit dengan gratis. Tuhan masih mengasihi umatNYA yang sesat, so kenapa aku yang ngga ikutan menciptakan mesti repot-repot pake acara membenci segala?

Just read my Holy Quran and find Al - Kafiruun surah....enlightenment to see the world in diversity. But still, we can choose our straight path to God without (even) interfere or bring any faiths down. Aaaammiiinn...